Peringatan Hari Keluarga Nusantara dan Tantangan Family Planning 2020

Hari Keluarga Nasional 2016

Hari Keluarga Nasional 2016 [ketemulagi.com]

Apa yang terbayang dibenak kamu saat mendengar kata “Anggota Keluarga”?? Kebanyakan orang yang saya tanya, baik sudah menikah atau belum, akan memiliki persepsi sama, yaitu ayah, ibu, dan anak. Padahal pada esensinya, anggota keluarga itu tidak melulu tiga bagian saja (ayah, ibu, dan anak), tapi ada beberapa orang disekitar nya, yaitu saudara, ipar, keponakan, paman, bibi, kakek, nenek, mertua, dan menantu. Bahkan meski tak ada hubungan darah pun bisa disebut sebagai anggota keluarga, semisal anak angkat, orangtua angkat dan sahabat karib. Saya juga baru menyadari pengertian anggota keluarga tersebut baru baru ini, pasca mengikuti acara Hari Keluarga Nusantara 2016 bersama komunitas PKBI (Persatuan Keluarga Berencana Indonesia) di Wisma PKBI Jakarta Selatan hari Sabtu lalu (25 Juni 2016). Menurut Pengurus Nasional PKBI, Ibu Hendartini Habsjah, persepsi masyarakat mengenai makna keluarga akan sangat berpengaruh terhadap cara pandang mereka dalam menjaga hubungan baik antar anggota keluarga, yang pada akhirnya akan tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam hubungan keluarga.

Sambutan Pengurus PKBI dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional 2016

Sambutan Pengurus PKBI dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional 2016

Dalam sambutannya, ibu Hendartini mengatakan “Berdasarkan sejarah perkembangannya, bangsa Indonesia yang selain menganut sistem keluarga inti juga menganut sistem keluarga besar atau extended family. yaitu keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) ditambah dengan sanak saudara lainnya, seperti nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya. Selain itu, kita juga mengenal istilah keluarga untuk menandai hubungan kekerabatan yang sangat dekat meski tidak memiliki hubungan darah

Acara yang digelar oleh PBKI ini merupakan acara rutin dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2016 nanti. Acara puncak hari keluarga akan diperingati serentak di 21 provinsi di Indonesia, setelah seminggu sebelumnya di adakan Pekan Hari Keluarga Nusantara. Jujur, saya juga baru tahu bahwa bulan Juni ini ada Hari Keluarga, padahal perayaan hari keluarga ini sudah diperingati rutin selama 23 tahun. Sayangnya Hari Keluarga masih awam terdengar di masyarakat, termasuk saya he he he. Beruntung saya mengenal hari keluarga melalui acara PKBI ini.

Seperti diketahui, bahwa peran keluarga akan sangat berpengaruh dengan perkembangan bangsa, sebab permasalahan bangsa berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dalam suatu komunitas masyarakat. Saat ini, tantangan dari peranan keluarga salah satunya yaitu mengatasi masalah maraknya perkawinan anak dibawah umur. Selain itu, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual juga masih menjadi tantangan peran keluarga. Ingat kasus Angelina, si anak angkat yang disiksa oleh ibu angkatnya? atau kasus Eno yang di perkosa dan disiksa menggunaan gagang cangkul oleh sekelompok teman pria nya? dan segudang kasus kekerasan rumah tangga dan kekerasan seksual yang tidak muncul ke permukaan.

London  Summit on Family Planning 2012 menghasilkan komitmen Family Planning 2020, atau disingkat FP2020, dimana pemerintah Indonesia ikut menandatangani komitmen ini. FP2020 memperjuangkan agar semua perempuan mendapatkan akses kontrasepsi di tahun 2020 dan memastikan setiap individu  mendapatkan akses layanan kesehatan reproduksi secara gratis di tahun 2030. Joining Voice pun dibentuk sebagai gerakan masyarakat sipil untuk memastikan komitmen ini berjalan dengan baik.  Peran serta segenap elemen masyarakat sangat dierlukan untuk mencapai goal ini. PKBI pun mengambil peran penting dalam memonitoring pelaksanaan komitmen ini.

Pencapaian yang telah berhasil PKBI raih antara lain sejak tahun 2012 PKBI telah menyelamatkan 18 perempuan per hari yang mengalami kehamilan tidak diinginkan dari praktik aborsi tidak aman, dan memberikan pelayanan kontrasepsi bagi 25 ribu pengguna baru di tahun 2014.

Selain itu, kader PKBI juga mendorong masyarakat sipil untuk sama-sama mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan 4 pilar penting dalam rangka implementasi FP2020 :

  1. Pemerintah Indonesia telah menjanjikan anggaran khusus kleuarga berencana  sebesar 3,5 Triliun pada FP2020. Saat ini meskipun anggaran kesehatan telah dinaikkan, namun anggaran gizi, kesehatan ibu dan anak masih minim, dikisaran 2,2%, dan anggaran untuk KB masih lebih kecil lagi.
  2. Mengamandemen UU Kependudukan no. 52 Tahun 2009 yang mendiskriminasi pelayanan keluarga berencana berdasarkan status perkawinan. Pemerintah perlu membuat regulasi khusus untuk pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana yang komprehensif tanpa diskriminasi.
  3. Membentuk mekanisme dan melibatkan generasi muda dalam mengambil keputusan di pemerintahan terutama program program yang menyasar generasi muda.
  4. Pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU kebidanan tentang pelayanan KB, sehubungan dengan 76,7% pelayanan KB diberikan oleh Bidan.

Dalam acara #HariKeluarga2016 kemarin panitia menyelenggaraan beragam acara, dari mulai Bazaar, Pemutaran Film “Women and Impact”, Diskusi tentang keuarga, dan talkshow dengan tema “Ngobrolin Keluarga”, serta diakhiri  dengan buka puasa bersama.

Para tamu undangan di Peringatan Hari Keluarga Nasional 2016

Para tamu undangan di Peringatan Hari Keluarga Nasional 2016

Sebelum pemutaran film Women and Impact, dilakukan sesi diskusi dengan tema “Arti Keluarga Bagi Kita” dengan narasumber Ketua Badan Pengawas PKBI Prof. Dr. Prijono Tjiptoherijanto, Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni, Merlyn Sopjan dari PKBI,  wakil Forum Keluarga ABH Puji Astuti dan Sujana Royat dari Program Peduli.

Saya kagum pada saat pemutaran filmWomen and Impact. Film karya Kennedy Jennifer Dhillon ini mengangkat cerita tentang peranan wanita dalam keluarga dan kesetaraan gender, yang selama ini menjadi isu penting ditengah masyarakat. Film ini mirip film dokumenter, beberapa profile wanita tangguh dan segenap aktifitasnya ditampilkan sebagai tauladan bagi para penontonnya. Film berdurasi kurang dari 30 menit ini mampu menghipnotis para undangan yang hadir, karena sarat dengan pesan-pesan tentang pentingnya peranan wanita dalam keluarga. Pada akhir film ditampilkan wawancara masing masing profil wanita mengenai cara pandang mereka tentang keluarga, karir, dan kesetaraan gender.

Mbak Terri, Blogger yang menjadi salah satu tokoh di Film Women and Impact

Mbak Terri, Blogger yang menjadi salah satu tokoh di Film Women and Impact

Yang membuat saya lebih terkagum pada film Women and Impact adalah salah satu profile wanita dalam film itu saya mengenalnya, beliau adalah mbak Terri, pemilik aku @NegeriID. Kami sempat bertemu di beberapa event Blogger. Wanita berpenampilan plontos ini memang menarik disimak profilenya. Manurut mbak Terri, beliau tidak menyangka wawancara beberapa tahun lalu ternyata dibuat sebuah film.

Acara dilanjut dengan diskusi film Women and Impact yang menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Pengurus PKBI Cabang Jakarta Timur Christine Siahaan,  aktris Nova Eliza dan Psikolog Baby Jim Aditya. Sementara itu diluar ruangan digelar layanan kesehatan gratis berupa layanan kesehatan dasar, konsultasi KB dan tes HIV.

Sesi Diskusi Film Women and Impact

Sesi Diskusi Film Women and Impact

Sebagai hiburan, ditampilkan musik akustik dari Institut Musik Jalanan, Kin and Friends. Pada akhir acara, digelar doorprize dengan hadiah menarik dari panitia. beberapa teman Blogger mendapatkan keberuntungan dalam sesi doorprize ini dengan membawa pulang hadiah doorprize.

Nikitomi, salah satu Blogger pemenang doorprize di acara peringatan hari Keluarga 2016

Nikitomi, salah satu Blogger pemenang doorprize di acara peringatan hari Keluarga 2016

Selamat ya kawan, jangan lupa traktirannya *eh:D

Kabarnya, acara peringatan #HariKeluarga2016 tidka hanya diadakan di Jakarta saja, tapi serentak diadakan di 11 provinsi Indonesia, yaitu di Bengkulu, Sumatera Selatan, Aceh,  Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.

Saya dan teman-teman komunitas Blogger di momen Hari Keluarga 2016

Saya dan teman-teman komunitas Blogger di momen Hari Keluarga 2016

Saya sebagai perwakilan dari komunitas Blogger yang diundang merasa bangga bisa berkolaborasi di momen spesial #HariKeluarga2016. Yang mengejutkan adalah, selama acara berlangsung, hashtag #HariKeluarga2016 nangkring di urutan ke lima Trending Topic di twitter, yang artinya sosialisasi adanya momen Hari Keluarga bisa menggema di dunia maya. Semoga dengan kolaborasi ini bisa menjadikan momen Hari Kelauarga Nusantara semakin akrab di telinga masyarakat, melalui social media impact.

Terimakasih untuk mug yang cantik ini

Terimakasih untuk mug yang cantik ini

Semoga di event PKBI berikutnya bisa melibatkan lebih banyak lagi para Blogger, sehingga pesan dan sosialisasi Hari Keluarga Nasional cepat tersampaikan kepada masyarakat luas.

1 responses to “Peringatan Hari Keluarga Nusantara dan Tantangan Family Planning 2020

Itu kan Kata Kidemang, Apa Kata Kamu?